Bantuan
Dari Dinas Perikanan Tanjab Timur
Banyak
Yang Mubajir
MUARA SABAK-Bantuan
dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Tanjung Jabung Timur banyak yang sudah mubajir,
pasalnya ada salah satu kegiatan dari dinas tersebut baru berjalan sekitar 2
bulan, sekarang sudah bisa dipastikan gagal. “Kegiatan yang sudah gagal itu,
adalah bantuan kerambah besi apung untuk budi daya ikan air tawar di Desa Kota
Baru Kecamatan Geragai,” ujar Rizal warga Tanjab Timur, beberapa waktu lalu.
“Pemeliharaan ikan Lele
di Desa Kota Baru Kecamatan Geragai ini buang-buang uang saja, mereka
seharusnya melihat kegagalan yang sudah-sudah,” Terang Rizal. “Kondisi
pertukaran air didaerah ini jelas tidak lancar, apalagi keasaman air disini
juga sangat tinggi, jadi mereka harus perhatikan itu, jangan asal ada kegiatan
saja,” tambah Rizal.
Pantauan warga, setelah mubajirnya bantuan pompong (kapal motor) untuk para nelayan
di Tanjab Timur beberapa waktu lalu yang ujung-ujungnya bermasalah, dan pompong
bantuan tersebut juga banyak yang tidak digunakan oleh nelayan untuk melaut. Selain
dari itu pengadaan Salter (Kontruksi rumah ikan) juga bisa dianggap mubajir, sebab
pembuatan salter ini jelas menggunakan uang negara. Dan pengadaan Salter bisa
dikatakan mubajir sebab setelah Salter dibuat, kemudian Salter tersebut diletakkan
dilaut atau dibuang kedalam laut, padahal pembuatan Shalter
tersebut sudah menghabiskan uang sekitar Rp 60.000.000, per 1 Shalter. Bayangkan, jika 10 Shalter yang dibuang kelaut, berarti sudah membuang uang sebanyak Rp 600.000.000. Dengan demikian, tentu sama halnya
dengan membuang uang negara kedalam laut.
Sekarang gagalnya
pemeliharaan ikan lele di Desa Kota Baru Kecamatan Geragai tersebut juga menambah
deretan panjang catatan mubajir itu. Untuk gagalnya pemeliharaan ikan lele di
Desa Kota Baru tersebut, selain diakui oleh staf Dinas Perikanan Kab.Tanjab
Timur, juga diakui oleh warga setempat.
Yono sala seorang warga
Desa Kota Baru mengatakan “ Memang pemeliharaan ikan lele dikerambah itu gagal,
sebab ikannya sudah mati semua,” ungkap Yono dikediamannya. “Jadi sekarang ini
kerambahnya sudah tidak ada lagi dan sudah diamankan kerumah ketua Rt,”
jelasnya.
Ahmad Riadi Pane,
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Tanjab Timur belum bisa dimintai
keterangan, beberapa kali dihubungi melalui ponselnya, selalu terdengar nada
tidak aktif. “Bapak sedang keluar, coba hubungi hand phonenya,” ujar staf
tersebut.
Menurut sala satu
sumber dari Dinas Perikanan Kab.Tanjab Timur yang enggan untuk disebutkan
namanya itu mengatakan, “Kerambah apung dengan kerangka besi sebanyak 30 unit
tersebut merupakan bantuan dari Kabupaten Tanjab Timur tahun 2014 ini, dan itu
untuk percontohan,” ujarnya. “Memang kegiatan itu gagal, namun kerambahnya
sudah dipindahkan,” terangnya, tanpa bersedia merincikan anggaran dana yang
digunakan untuk pembuatan kerambah tersebut.(git)
Suasana menjelang pelepasan benih ikan Lele oleh Bupati Tanjab Timur
di Desa Kota Baru Kec.Geragai,Kab.Tanjab Timur
Pada akhir bulan Juni 2014.