Pernikahan Buaya dan Ular “Sebuah Kebohongan”
Rencana keluarga
Muhamad Aini (Aini) warga Simpang Tuan Kecamatan Mendahara Ulu, yang ingin menikahkan
seekor buaya yang dianggap sebagai anaknya bernama Nurhasana dan akan di
Nikahkannya secara gha’ib dengan H.Basid yang disebut-sebut berwujud ular beberapa waktu silam. Ternyata hanya bohong belaka. Karena pernikahannya sampai detik ini tidak terjadi. Akibat dari kebohonan publik itu, banyak warga yang sudah teripu.
Pernikahan buaya dan ular yang pernah direncanakan oleh keluarga Muhamad Aini
tersebut, sempat membuat warga dari segala penjuru banyak yang berdatangan kerumah
Muhamad.Aini, guna memastikan kabar tersebut. Setelah sampai kerumah Aini,
warga menyaksikan seekor buaya yang diberi nama Nurhasana itu berada diatas
tempat tidur.
Yang jelas seekor buaya yang
dianggap sebagai anak oleh Aini itu, tidak berada pada habitatnya, jadi
kesannya buaya tersebut seperti tersiksa, sebab buaya itu tidak bebas hidup
dilingkungannya. Disamping itu buaya tersebut juga tidak dapat berkembang biak
layaknya hewan lain, yang mesti bisa kawin dengan hewan sejenisnya.
Warga yang pernah berdatangan untuk menyaksikan tentang pernikaan itu punya pendapat yang berbeda-beda, menurut mereka selain akan dinikahkan dengan seekor ular,
buaya tersebut juga dianggap bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tidak
sedikit warga yang memasukan uang kedalam kotak yang memang sudah disediakan
didekat buaya tersebut, setelah mendapat air yang sudah dijampi-jampi oleh Aini,
warga memasukkan uang kedalam kotak yang sudah disediakan itu dengan sukarela.
Sebelum dimulainya pelaksanaan
pernikahan secara ghaib yang dilaksanakan oleh Aini itu, undangan sudah beredar
kepada sanak keluarga dan kerabat dekatnya. Akibat dari beredarnya undangan
itu, warga semakin percaya bila bakal terjadi pernikahan tersebut. Namun
setelah tiba waktu yang dinantikan untuk acara pernikahannya, dan warga banyak
yang berkumpul guna menyaksikan prosesi pernikannyan itu, ternyata itu hanya
kebohongan belaka, warga banyak yang kecewa karena pernikahan itu akhirnya
tidak terjadi. Akibat dari kebohongan itu, sempat meresahkan warga, dan juga dianggap
bisa menyesatkan umat manusia.(sigit)